Rabu, 13 Januari 2016

Pendidikan mahal? Orang miskin tidak dapat sekolah




Di Yogyakarta kita masih banyak melihat anak yang mencari kerja dengan mengamen dilampu-lampu merah. Mereka mengamen disaat yang dimana harusnya mereka menerima pendidikan untuk masa depan mereka. Banyak dari mereka yang terhenti sekolahnya karna orangtua mereka tidak memiliki biyaya untuk menyekolahkan mereka dan menuntut mereka mau tidak mau untuk bekerja. Pendidikan yang dijanjikan gratis oleh pemerintah tetap menjadi beban bagi mereka yang kurag mampu, yang hidup kekurangan bahkan terkadang untuk makan saja sangat susah. Mahalnay pendidikan mengharuskan mereka yang tidak mampu untuk tidak bersekolah. Pemerintah menjanjikan pendidikan gratis karna pendidikan sangat penting untuk anak sebagai penerus bangsa. Janji pemerintah biasanya diterapkan kedalam sekolah-sekolah yang katanya sekolah itu gratis. Memang banyak sekolah-sekolah yang mempunyai embel-embel sekolah gratis bagi masyarakat tidak mampu. Namun tetap saja banyak masyarakat yang tidak bersekolah, karna kata sekolah “Gratis” hanya sebuah kata tanpa adanya fakta. Sekolah gratis itu tidak murni gratis, di dalam sekolah tetap saja ditarik uang untuk ini itu yang memberatkan mereka. Mengapa benar-benar tidak ada sekolah yang gratis, dengan fasilitas yang benar-benar memadai seperti sekolah yang elit.
            Mahalnya biaya pendidikan dapat berdampak pada efesiensi pengajaran disekolah, Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Selain itu juga mahalnya biaya pendidikan terkait dengan mutu pendidikan pula, Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Orangtua siswa harus berfikir kembali untuk melanjutkan anaknya pada jenjang yang lebih tinggi akibat semakin tingginya biaya pendidikan. Padahal pendidikan adalah suatu bentuk hak asasi yang harus dipenuhi dari lembaga atau institusi yang berkewajiban memenuhinya secara merata, sehingga semua masyarakat dalam suatu bangsa tersebut dapat menikmatinya. Bukannya hanya ditujukan untuk orang yang mampu membayarnya. Mengingat pentingnya pendidikan untuk semua warga, sehingga posisinya sebagai salahsatu bidang yang mendapat perhatian serius dalam konstitusi Negara kita, dan menjadi salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu Negara dalam hal ini pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan secara murah dan bahkan gratis untuk masyarakatnya.
            Dampak dari pendidikan yang mahal itu kepada masyarakat miskin. Mayarakat miskin seperti tidak boleh mengenyam pendidikan, karna mahalnya biyaya dan masyarakat kurang mampu harus mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan. Sebenarnya yang faktor dapat menjamin masa depan adalah pendidikan yang berkualitas. Seharusnya pendidikan berkualitas di negara indonesia diselenggarakan di semua lembaga pendidikan tanpa terkecuali dan berlaku untuk seluruh warga negara. Sejatinya seluruh warga negara mempunyai hak atas pendidikan yang berkualitas, tetapi kenyataannya hanya golongan tertentu sajalah yang dapat menikmati pendidikan berkualitas tersebut sehingga banyak orang yang kurang mampu hanya bisa menikmati pendidikan yang biasa saja.
            Pemerintah seharusnya mensejahterahkan perekonomian masyarakatnya, karena itu Kualitas Pendidikan juga berkaitan dengan tingkat ekonomi rakyat yang memandang bahwa pendidikan itu Mahal. Pendidikan tidak akan menjadi mahal untuk masyarakat kurang mampu apabila perekonomian mereka tercukupi. Jadi pemerintah pertama harus mensejahterakan perekonomian masyarakatnya agar kebutuhan mereka terpenuhi dan masyarakat dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang yang tinggi.
            Selain itu pemerintah harus membuat kebijakan adanya sekolah gratis dan benar-benar gratis untuk masyarakat yang kurang mampu agar mereka dapat mengenyam pendidikan.

Tutut Dwi Susilowati
15321062
B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar